Thursday, September 21, 2017

Inilah yang Dilakukan PKI Terhadap Pesantren Besar di Pulau Jawa

PKI Selain memburu para petinggi militer di Indonesia yang berkuasa dan berperan penting saat itu, mereka juga membidik para ulama santri yang ada di Pulau Jawa. Ada sebuah yel-yel yang selalu mereka ucpakna ketika akan menyerang pondok pesantren, yaitu “Pondok bobrok, langgar bubar, santri mati”. Mereka menyerang pesantren dikarenakan didalam pesantren tersebut terdapat orang-orang yang memiliki kekuatan fisik dan spiritual. Tentunya, bila pesantren semakin tumbuh subur di pulau jawa dan wilayah lainnya PKI akan kalah dari serangan mereka. dan sebelum it terjadi mereka pun menyerang terlebih dahulu pesantren agar tidak berkembang secara pesat. Penyerangan terhadap pesantren tersebut terjadi di beberapa pesantren, dua diantarnya pesantren besar di Indonesia. Pesantren mana sajakah yang dimaksud? Ini Dia Jawabannya!


PKI Menyerang Pesantren Gontor

Saat Muso tengah menguasai daerah Madiun dan sekitarnya, timbullah suatu kesempatan untuk menyerang salah satu pondok modern Darussalam yang berada di Gontor Ponorogo. Mereka menyusun strategi untuk menyerang pesantren dan tujuan mereka adalah membunuh para kyai yang menjadi pimpinan di pesantren tersebut. 

Kabar tersebut rupanya telah lebih dahulu sampai pada Kyai Sahal dan Kyai Imam Zarkasyi. Keduanya pun berdiskusi dengan para santri senior untuk melawan para PKI. Namun, para kyai tidak ingin santri-santrinya terluka atau gugur dalam pertempuran tersebut. Maka, diputuskanlah untuk mengungsi ke sebuah Gua Kusumo yang sekarang dikenal dengan Gua Sahal yang berada di Trenggalek. 

Sebelum pergi kedua Kyai tersebut berembug siapa yang akan memimpin karena keduanya bersikukuh untuk bertahan dan melawan PKI. Maka, setelah mengalami diskusi yang cukup panjang keduanya memiliki peran penting dalam membangun pesantren maka kedua Kyai tersebut pergi bersam santri lainnya untuk mengungsi ke sebuah gua tersebut. Adapun yang memimpin di pondok pesantren adalah KH. Rahmat Soekarto seorang Lurah di Gontor. 

PKI pun semakin dekat untuk menyerang pondok pesantren Gontor. Terbukti dengan adanya kiriman surat ancaman yang ditujukan kepada Kyai. Niat mengungsi pun berubah kembali, namun ajakan dari santri cukup kuat dan mereka pun mengungsi. 

Satu sehari setelah mereka mengungsi, PKI pun datang tepat pada pukul 15.00. mereka menunggang kuda putih dan berhenti di rumah Lurah Rahmat. Setibanya di sana mereka langsung berteriak-teriak memanyakan keberadaan Kyai dan santrinya. Tak satupun yang terlihat batang hidungnya mereka pun marah. Membakar buku-buku, bangku sekolah, dan juga kitab Suci Al-Qur’an tanpa bersisa. Kemudian mereka pun kembali ke rumah lurah Rahmat dan hendak membunuhnya. Pertolongan Allah begitu dekat, tak lama dari kejadian tersebut datanglah laskar Hizbullah dan pasukan Siliwangi. Dimana pempimpinnya adalah KH. Yusuf Hasyim, putra bungsu KH. Hasyim Asy’ari. PKI pun lari melihat mereka dan meninggalkan tempat tersebut tanpa sempat membunuh lurah Rahmat. 

PKI Menculik Kyai Pimpinan Pesantren Tarekat

Selain Pondok Modern Darussalam, PKI mun membidik pesantren Tarekat yang ada di Magetan. Pesantren tersebut terkenal sebagai pesantren terbaik dan tersohor di Magetan. Nama asli dari pesantren tersebut adalah Sabili Muttaqien yang pada saat itu dipimpin oleh Kyai Imam Mursjid. Selepas shalat Jumat, Kyai didatangi tokoh PKI kemudian mereka berdiskusi tentang Republik Soviet. Pada saat it hanya ada Kyai Imam Mursjid karena Kyai lainnya Kyai Hmazah dan Kyia Nurun pergi ke Burikan dan tak pernah kembali lagi. 

Setelah berdiskusi panjang lebar, mereka pun mebawai Kyai Imam Mursjid sampai tak diketahui keberadaannya. Selain Kyai Imam Mursjid sejumlah kyai lain pun turut menjadi korban penculikan, diantaranya adalah Husen, Ahmad Baidway, Hadi Addaba, dan Hartono. Mereka tidak eprnah kembali dan beberapa diantaranya pun telah dibunuh serta dimasukkan ke dalam lubang persis seperti para petinggi militer lainnya. 

Itulah dua pesantren yang menjadi sasaran PKI pada saat itu. Semoga para generasi saat ini bisa mengetahui fakta sejarah sesungguhnya mengenai kekejaman PKI di masa lampau. Dan semoga saja hal etrsebut tidak terulang kembali di masa kini. 

No comments:

Post a Comment

Bandung Creative Hub: Tempat Nongkrong Anak Bandung Zaman Now!

Akhir 2017 kemarin, saya menyempatkan dir untuk mengunjungi salah satu tempat fenomenal di kota Bandung. Tempat tersebut bernama “Bandung C...