Saturday, January 6, 2018

Bandung Creative Hub: Tempat Nongkrong Anak Bandung Zaman Now!

Akhir 2017 kemarin, saya menyempatkan dir untuk mengunjungi salah satu tempat fenomenal di kota Bandung. Tempat tersebut bernama “Bandung Creative Hub” yang memang digagas oleh pemkot Bandung sebagai fasilitas kepada warganya untuk bisa berkreasi lebih baik lagi.

dianara hasil karya yang luar biasa


Gedung tersebut dikelola oleh dinas ekonomi dan pariwisata dimana nantinya menampung karya-karya anak Bandung dari berbagai bidang. Karya yang dihasilkann tersebut diharapkan mampu berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.

Gedung etrsebut termasuk gedung kreatif dan unik karena tampilannya yang berbeda dari yang biasanya. Lokasi gedung tersebut berada di antara jalan Laswi dan juga Sukabumi. Saat masuk, saya dibuat takjub dengan keramik-kermai berwarni-warni persis yang ada di Teras Cihampelas.

Tangga demi tangga saya naiki dimana tangga yang dibuat pun di setiap pemberhentiannya terdapat kursi lengkap dengan meja yang bisa digunakan untuk kegiatan meeting, ngobrol santai, atau membuat sebuah karya. Sesampainya di anak tangga atas akan terlihat jelas sebuah cafe lengkap dengan kursi-kursi yang menarik.

cafe dengan konsep keren


Terlihat segerombolan anak muda yang sedang berkumpul, di sisi lain terlihat anak muda yang asik dengan laptopnya. Mereka semua terlihat enjoy menikmati cafe dan suasana yang ada di sekitarnya.
Dinding-dinding gedung pun diisi dengan lukisan, hasil foto, dan juga kerjainan tangan lainnya yang memang layak untuk dipajang.
Hiasan dinding dengan gambar memukau


Di lantai dua terdapat fasilitas bioskop yang nantinya akan rutin diputar untuk penayangan film dokumenter ataupun pertunjukkan lain yang dilakukan warga Bandung. Kapasitas bioskop tersebut diperuntukkan 150 orang pengunjung. Kabar baiknya bila ada yang ingin menyewa gedung bioskop tersebut tak perlu sewa karena bersifat gratis asal harus mesnghubungi pihak pengelola setempat.

tangga kreatif

Tempat anak muda bdg untuk menghasilkan karya


Masih di ruangan sama terdapat studi musik yang diperuntukkan untuk Anda yang hobi bermusik. Faislitas yang disediakan pun cukup lengkap sehingga siapapun bisa untuk menggunakannya.

Oh iya, di ruangan sebelumnya sejajar dengan cafe terdapat ruang fotografi. Tentunya bagi Anda pecinta photografi dan berniat untuk belajar bisa mengunjungi kelas tersebut.

Di lantai atas setelah bioskop terdapat ruangan untuk belajar desaign baju. Di sebelah ruangan pun telah dipamerkan sebuah karya design baju yang terbuat dari bahan-bahan unik.

Selain banyaknya ruangan kelas sesuai tema, gedung tersebut memiliki rooftop dengan pemandangan kota Bandung yang menakjubkan. Saya sarankan datanglah menjelang sore hari karena Anda kan meihat sunset kota Bandung yang begitu indah.

Pemandangan rooftop sore hari yang menggoda


Lagi-lagi saya dibuat kagum oleh ide pemkot Bandung. Sesuai dengan janjinya beliau bisa mewujudkan keinginan warga terutama untuk para kaula muda.

Bandung creativy hub sudah dibuat, tak ada lagi alasan anak muda kota Bandung untuk mengeluh tentang fasilitas kota kembang tersebut. selanjutnya mereka menunggu karya Anda yang luar biasa!!!


Thursday, November 9, 2017

Jambore Literasi, Event Literasi Terbesar di Jawa Barat

Pada tanggal 1 sampai 2 November 2017, Di Bumi perkemahan Kiara Payung, Kabupaten Sumedang telah dilaksanakan sebuah kegiatan pertama dan terbesar di Indonesia khususnya di Jawa Barat. Acara tersebut bernama Jambore literasi. Dimana pesertanya berasal dari 27 kota dan kabupaten di Jawa barat. Total peserta dalam kegiatan tersebut berjumlah 2.500 orang usia kelas 4 SD sampai 2 SMP.
Panitia Beserta Bunda Literasi Jawa Barat

Para peserta adalah siswa-siswi Jawa barat terbaik yang telah menaklukan tantangan West Java Leader’s Challenges atau dikenal dengan WJLRC. Para peserta ditantang untuk membaca buku selama 10 bulan  dengan minimal membaca 24 buku dalam waktu yang ditentukan tersebut. Setiap sekolah membuat 8 kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa dengan masing-masing satu guru pembimbing.



Mereka yang ikut tantangan harus mengirimkan reviu dari hasil bacaannya. Hasil reviu tersebut dikirimkan ke website literasi dan dinilai serta dipantau tiap bulannya. Siswa juga tidak saja ditantang untuk membaca tetapi dilatih untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya dengan mempresentasikan hasil buku yang telah dibacanya.

Pada awal November kemarin, siswa yang berhasil menaklukan tantangan tersebut berhak mengikuti kegiatan Jambore Literasi. Dalam acara tersebut terdapat 6 venue yang dapat diikuti siswa maupun guru. Seperti Venue Kaulinan barudak yang menampilkan permainan tradisional, venue write a thon dimana anak-anak harus meneruskan dan mengembangkan sebuah tulisan yang telah disiapkan panitia, venue tantangan wjlrc, venue pemburu harta karun, venue team building, dan venue untuk workshop guru.



Dalam venue yang diikuti tak ada yang kalah maupun memang namun dipilih siswa yang tercepat untuk menaklukan tantangan. Mereka pun harus membaur dengan teman-teman dari sekolah lain dari Jawa Barat. Walhasil selain mendapat pengalaman baru mereka pun mendapatkan sahabat baru dari daerah lain di Jawa barat.





Pada acara pembukaan, bunda literasi Jawa barat, Ibu Netty Heryawan hadir untuk membuka acara tersebut. beliau pun tak lupa berpesan pada generasi milenial agar tak surut untuk membaca buku agar menjadi orang sukses di masa depan. workshop guru pun diisi oleh Tethy Ezokanzo seorang penulis cerita anak serta Irfan amalee yang dikenal juga sebagai penulis. Sesuai dengan temanya jambore tersebut mengangkat tema “Taklukan Tantangan, Menjadi Cahaya Peradaban” diharapkan anak-anak tersebut bisa menjadi pemimpin di masa yang akan datang. 

Monday, October 23, 2017

Bandung Planning Gallery: Wisata Edukasi kota Bandung yang Kekinian

Sejak Bandung memiliki tempat-tempat baru yang mengasyikkan, saya pun jadi semakin sering jalan-jalan di kota sendiri. Selain asyik juga tempat-tempat tersebut tak perlu memerlukan biaya yang cukup banyak. Untuk agenda jalan-jalan di kota Bandung sendiri, saya memilih di waktu weekday karena memang tak terlalu padat. Beberapa minggu lalu saya pun berkesempatan untuk mengunjungi Bandung Planning Gallery yang lokasinya berada di dekat taman sejarah.


Bandung Planning Gallery adalah tempat rancangan kota Bandung di zaman dahulu, masa kini, dan masa depan. Saat saya masuk, petugas yang berjaga di front office menyambut saya dan sahabat saya dengan ramah. Kemudian mereka meminta kami untuk mengisikan registrasi lewat layar komputer. Jika Anda berkunjung rombongan pun wajib untuk mengisikan data oleh perwakilan rombongan. Tempat tersebut dibuka dari hari senin-sabtu dari mulai jam 08.00- 17.00.



Saat Anda masuk di sebelah kiri pintu akan terlihat cable car besar atau menyerupai kereta gantung yang ada di taman mini. Kereta tersebut akan dipersiapkan untuk transportasi di kota Bandung di masa yang akan datang. ketakjuban saya pun belum berakhir di sana karena saat Anda berjalan lebih dalam ke ruangan akan disuguhkan dengan miniatur tempat-temppat penting di kota Bandung. Sebelahnya pun Anda akan melihat miniatur jalan utama Bandung yaitu Asia Afrika.

Puas dengan melihat miniatur tersebut, saya pun menemukan sebuah video reality dimana ketika memakainya kita kan benar-benar melihat dan melakoni transportasi kota Bandung di masa depan. di sepanjang dinding pun tersedia layar-layar yang menampilakan Bandung di kehidupan lalu dan masa depan. untuk mendengarkannya Anda harus mendownload terlebih dahulu aplikasi yang ada di play store guna bisa mendengarkan apa yang disampaikan di layar.
dengan benda ini Anda akan diajak ke Bandung masa depan


Keseruan pun tak hanya berhenti disitu Anda pn akan memasuki sebuah tempat mangkuk terbalik. Ketika masuk kedalamnya akan banyak sticky notes yang terpasang. Sticky notes tersebut adalah tulisan dan pengharapaan masyarakat kota Bandung untuk yang akan datang. beragam sticky note yang ada membuat ruangan tersebut tampak cantik dan menarik.

Tuliskan harapanmu untuk kota Bandung di sini


Penasaran akan tempatnya/ Yuk datang saja ke Bandung Planning Galler yang berada di Jalan Aceh sebelah taman sejarah. Tak dipungut biaya sedikitupun dan tentunya tempat ini menjadi salah satu alternatif Anda untuk berwisata di kota Bandung. 


Monday, October 16, 2017

Asyiknya Jalan-Jalan di Kota Bandung Menggunakan Bandros

Bandung selalu memiliki cerita menarik untuk dijelajahi. Seperti beberap minggu lalu saya dan sahabat saya menyempatkan diri untuk bertemu di balai kota Bandung. Awalnya hanya ingin mencari angin segar setelah penat dari aktivitas selama satu minggu. Namun, setelah sampai di sana ada sesuatu yang menarik perhatian kami. Perhatian kami tertuju pada bandros, bukan pada arti sebenarnya yaitu makan yang terbuat dari tepung beras. Melainkan bandros yang membawa kami berkeliling Bandung.

Ya, sejak Bandung memiliki walikota baru. Selalu saja ada inovasi terbaru yang dibuatnya termasuk bandros tersebut. Bandros disini berarti Bandung Tour on The Bus. Dengan menggunakan bandros ini Anda akan diajak jalan-jalan menelusuri tempat-tempat bersejarah di Kota Bandung. Pada mulanya bandros ini adalah bus bertingkat mirip dengan bus di luar negeri. Hanya saja karena infrastrktur Bandung yang tidak memadai bus ini pun digunakan hanya satu tingkat saja seperti bus pada umumnya. Hanya saja yang membedakan adalah bus ini dibuat dengan tatanan tempat duduk yang unik dan berbeda pada umunya. Warnanya pun bervariasi ada warna putih, merah, kuning, biru esuai dengan warna mensponsori bandros tersebut.



Jika Anda ingin naik badros tersebut bisa datang langsung ke balai kota Bandung dimana tempat loketnya berada di sebrang taman vanda. Harga untuk baik ke bandros tersebut sangat terjangkau yaitu Rp 10.000 plus dengan minuman teh. Selama di perjalanan Anda akan dipandu oleh tour leader yang akan menerangkan tentang sejarah-sejarah tempat di kota Bandung.

Pada waktu itu tempat yang saya kunjungi wilayah Asia afrika, Braga, Citarum, Gasibu, jalan jawa dan berakhir lagi di balai kota. Pemandu yang ramah dan lucu membuat saya betah berlama-lama menaiki bandros tersebut. Walaupun tengah macet, pemandu akan menghibur kita dengan suka cita sehingga perjalanan pun terasa menyenangkan. Bandros tersebut pun bisa disewa dengan harga Rp 800,000 untuk satu hari penuh dengan rute yang sesuai dengan keinginan Anda.

Bagaimana tertarik untuk jalan-jalan di Bandung dengan menggunakan Bandros? Semoga liburan Anda menyenangkan dan bermanfaat. 

Monday, October 2, 2017

Macam-Macam Batik di Indonesia Berdasarkan Sejarah dan Daerah Asalnya

Indonesia selain kaya akan budaya, suku, agama, dan kekayaan alam juga memiliki keanekaragaman dalam jenis batik yang dimiliki. Ya, batik adalah salah satu karya seni yang banyak ditemukan di Indonesia terutama di daerah pulau Jawa. Biasanya batik dibuat menjadi pakaian yang saat ini didesain dengan modern sehingga tercipta suatu karya yang terbaik. Dari mulai anak-anak sampai orang dewasa menggunakan batik untuk acara formal maupun non formal. Dan berikut akan diulas mengenai jenis batik berdasarkan daerah asal dan juga sejarahnya. Penasaran seperti apakah hal itu?Berikut ulasannya! 

1. Batik Megamendung

Batik Cirebon atau batik megamendung ini memiliki sejara yang cukup unik. Pembuatannya mengandung makna tersendiri karena berdasarkan pada hadirnya masyarakat Cina ke wilayah Cirebon. Dahulu, pelabuhan Muara jati adalah tempat hadirnya apara imigran dari luar enegri untuk singgah atau berlabuh di Cirebon. Pada abad ke 16 di Cirebon sendiri sudah tersebar agama Islam yang dibawa oleh Sunan Gunung Jati. Sunan rupanya menikahi ratu asal Cina bernama ong Tien. Dari sanalah banyak tercipta karya seni perpaduan anatara Cina dan Cirebon salah satunya kain batik dengan motif awan. 


Saat ini untuk mendapatkan batik Cirebon tidaklah sulit. Selain dikenal dengan batik megamendung, di cirebon pun telah tercipta sebuah batik lain yang bernama batik trusmi.  Batik tersebut dibuat oleh orang-oran yang tinggal di desa trusmi dan konon sejarahanay berawal dari para para pendatang dari pulau lain yang mengabdi di Keraton dan diberikan keterampilan untuk membuat batik sehingga sampai hari terkenal dan tercipata batik trusmi yang menjadi destinasi tempat wisata di Cirebon. 

2. Batik Pekalongan

Batik Pekalongan ini tercipta oleh masyarakat yang awalanya menetap di lingkungan kerjaaan Mataram. Karena ada peperangan internal dengan sesama raja keraton Mataram dan juga peperangan eksternal dengan melawan Belanda, para rakyat yang awalnya tinggal di keraton  pun mengungsi agar tidak menimbulkan korban yang begitu banyak. 


Selaam tinggal di pengungsian, mereka melakukan aktivitas membatik yang memang sebelumnya sudah menjadi tradisi. Lambat laun makin banyak para pengungsi dan penduduk asli pekalongan yang membuat batik sehingga batik tumbuh dengan pesat dan menjadi mata pencaharian. Pada mulanya, abtik ini dibuat oleh manusia dengan tangan karena minat yang besar dan batik pun tumbuh berkembang dengan pesat dibuatlah pabrik yang tak hanya menghasilkan batk saja namun tenun dan sebagainya hingga saat ini. 

3. Batik Jogja

Batik Jogja ini tercipta karena adanya suatu perjanjian yang disebut dengan Giyanti 1755. Perjanjian tersebut ada ketika memang Mataram terbagi menjadi dua wilayah menjadi Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta. Ketika Sri Susuhunan Pakubowono II telah pindah ke Surakarta beliau pun merancang pakaian adat tdengan motif terbaru yang tentunya berbeda dengan pakian adata Yogya. 

Karena hal inilah, batik Yogya memiliki ciri khas tersendiri seperti terdapat dua macama latar kain yaitu putih dan hitam. Hiasannya membentuk garis geometris yang disebut dengan garis miring lereng atau lerek. Terdapat garis silang atau kawung dan cplok. Kemudian terdapata nayaman dan limaran. Selain geometris terdapat pula corak non-geometris yang terdiri dari semen, lung-lungan, dan boketan. Batik Yogya memiliki arti tersendiri yang erat kaitannya dengan falsafah Jawa Hindu. 

4. Batik Bali
Bali selaian lekat dengan budayanya juga menyimpan karya seni batik yang luar biasa. Batik bali ini tergolong baru namun bisa memikat para wisatana lokal maupun internasional. Wajar bila batik balik sangat memikat karena terbuat dari kain yang terbaik, digamabar langsung dengan tangan dan menggunakan pewarna alami. 


Batik Bali ini berkembang pada tahun 1970-an. Pendiri dari batik Bali ini adalah Pande Ketut Krisna yang berasal dari Banjar Tegeha, Desa batubulan, Sukawati Gianyar. Batik di Bali digunakan untuk upacara adata yang dipakai untuk udeng, sarung, dan lainnya. 

Batik di indonesia memang tidak terbatas pada keempat pembahasan di atas. Masih banyak batik di Indonesia yang ada dan memiliki kualitas terbaik. Semoga informasi mengenai batik di Indonesia berdasarakan sejarah dan asal mulanya ini bermanfaat untuk Anda. Cintai dan lestarikan batik Indonesia! 

Friday, September 29, 2017

Beragam Rasa Bakpia Kurnia Sari Yogyakarta yang lezat

Berkunjung ke Yogyakarta tak lengkap rasanya bila tak berburu wisata kuliner. Selain Gudeg, Yogyakarta pun dikenal dengan bakpianya yang sering dan banyak dijumpai di jalan-jalan utama tempat wisata. Kala itu, setelah saya puas dengan jalan-jalan di tempat wisata ingin sekali berbagai kebahagian dengan keluarga dan kerbat dengan membelikannya oleh-oleh bakpia. Banyak referensi bakpia membuat saya sedikit bingung, namun setelah menanyakan kepada teman-teman yang sudah berkunjung ke Yogyakarta semua kompak merekomendasikan bakpia kurnia sari. 


Selain kompak menyebutkan merk di atas, mereka pun merekomendasikan untuk membeli bakpia kurnia sari rasa keju. Menurut mereka keju yang digunakan terasa ena, lembut, dan juga meleleh di lidah. Karena hal itu saya pun menjadi tambah penasaran dan kemudian segera untuk mencari tahu letak lokasi keberadaan bakpia kurnia sari. Semua testimoni hampir mengungkapan hal yang serupa terlebih stok bakpia yang sedikit dan cepat habis. 

Outlet bakpia kurnia sari ini berada di tiga tempat yaitu berada di jalan Jalan Glagahsari No. 91C (Buka dari jam 09.00- 18.00), jalan Glagahsari No. 112 (Buka dari jam 09.00-20.00), dan Ruko Pogung, Jalan Ringroad utara (Buka jam 09.00-20.30). Karena posisi saya saat itu berada di Mallioboro lokasi terdekat yang bisa saya kunjungi adalah di Ruko Pogung yang berada di jalan Ringroad utara. Lokasi dari Malioboro sendiri cukup jauh sehingga saya khawatir dan harap-harap cemas takut tak kebagian dan habis. 


Akhirnya dengan menempuh perjalannya kurang lebih satu jam, saya pun menemukan tempat bakpir tersebut. Alhamdulillah, stok bakpianya masih ada dan masih banyak, langsung saja saya memesan bakpia keju dengan isi 20, bakpia kacang hijau isi 15, dan bakpia kumbu hitam isi 15. Senang rasanya menemukan seusatu yang diinginkan. Saat tiba di penginapan saya mencoba bakpia rasa kumbu hitam dan keju. 


Saat mencicipinya memang terasa berbeda sekali dengan bakpia yang sebelumnya slelaau saya coba. Perbedaan tersebut terletak pada kulita yang membungkusnya dimana kulit bakpianya tipis dan rasa manis kacangnya pas. Terlebih ketika saya mencoba rasa keju yang disebutpsebut sebagai rasa pamungkas dari bakpia ini. Dari satu gigitan yang dirasa terasa keju yang meleleh di lidah serta kejunya benar-benar beda dengan yang biasa saya beli. Rupanya pihak bakpia kurnia sari memakai keju nomor satu dan terbaik yang memang andalan dari perusahaan bakpia tersebut. 


Selain rasa yang disebutkan di atas, terdapat pula rasa bakpia susu, green tea, coklat mete, tiramisu, durian, dan juga kopi. Untuk Anda yang ingin mencicipi rasa bakpia yang beda tentu saja sangat direkomendasikan untuk mencicipi bakpia kurnia sari ini. harga yang dibandrol dari bakpia ini berkisar di anatara Rp 35.000- Rp 49.000 tergantung varian rasa yang akan Anda beli. 


Wednesday, September 27, 2017

Mengenal 5 Pemeran Film Sejarah G30S/PKI

Film G30S/PKI saat ini sedang ramai untuk dibicarakan. Sejumlah daerah telah menlaksankan nonton bareng film tersebut dengan tujuan ingin mengetahui kembali sejarah yang lalu mengenai PKI. Film tersebut di era 90-an selalu ditayangkan oleh TVRI guna memperingati kejadian pahit di masa lampau. Namun, sejak tahun 2000-an film tersebut sudah tak ditayangkan lagi sehingga mengundang rasa penasaran masyarakat terutama para generasi muda saat ini. Selain tentang sejarahnya, yang menjadi sorotan adalah para pemain atau aktor yang terlibat dalam pembuatan tersebut. Mereka dinilai bermain dengan sempurna persis seperti aslinya. Tentunya pemilihan tokoh ini tak ayal memerlukan proses panjang sehingga sang sutradara, Arifin C.Noer bisa leluasa untuk mengarahkannya. Lalu siapa sajakah mereka? Berikut jawabannya! 



Mengenal Sepak Terjang Film Sejarah G30S/PKI

Sebelum mengetahui para pemaian yang memerankan tokoh penting di film tersebut, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu tentang sepak terjang dari proses pembuatan film sejarah ini. Tentunya sang sutradara butuh waktu dua tahun untuk membuat film tersebut tampak sempurna. Arifin C.Noer dibantu istrinya Jajang C.Noer untuk meriset dari mulai tempat sampai pemain yang pantas untuk memerankan tokoh tersebut. 

Awalanya film tersebut diberi judul dengan “Sejarah Orde Baru” namun pada akhirnya film tersebut diberi nama Gerakan 30 September 1965 karena memang isi dari film tersebut menggambarkan tentang peristiwa G30S/PKI. 

Film tersebut berdurasi empat jam, termasuk dalam kategori film sejarah terlama saat itu. Saat dirilis film tersbeut mampu menyedot angka hingga 699.282 penonton. Sampai pada tahun 1995, film tersebut masih menjadi film sejarah terfavorit dengan angka jumlah penonton yang sudah tak terhitung lagi. Wajar bila film tersebut menjadi film sejarah terbaik karena biaya dalam pembuatannya mencapai 800 juta yang pada waktu itu angka tersebut tergolong cukup “wah”. 

Dari kerja keras sang sutradara beserta crew yang bertugas, pada tahun 1984 saat penghargaan Festival Film Indonesia (FFI), film tersebut berhasil memenangkan piala tersebut dalam kategori skenario terbaik. Dan pada itulah film tersebut menjadi film terlaris sepanjang tahun 80 dan 90-an.

Para Pemain Film G30S/PKI

1. Pemeran DN Aidit
DN Aidit adalah ketua PKI sekaligus tokoh antangonis dalam peristiwa ini. dalam film tersebut dia digambarkan sebagai seseorang yang bengis, licik, dan juga konspirator. Pada film tersebut, yang menjadi tokoh DN Aidit adalah Syu’bah Asa dia seorang sastrawan dan juga seorang jurnalis senior Tempo. 
2. Pemeran Untung Sjamsuri
Dia adalah seorang Komandan batalion Tjarabirawa. Tentunya dia memiliki peran penting sebagai pimpinan militer Gerakan 30 September. Letnan Kolonel Untung Sjamsuri selalu mematuhi apa yang dikatakan oleh Aidit. Mereka bekerja sama dalam proses penculikan serta pembunuhan para jenderal TNI AD. Pemain yang meemrankan tokoh Untung adalah Bram Adrianto, dia adalah salah satu anggota teater Wijaya Kesuma. Selain itu Bram juga dikenal sebagai pelukis dan wirausahawan. 

3. Pemeran Sarwo Edhie
Terlihat sosok pemuda tampan, gagah, dilengkapi baret merah yang menyambangi stasiun RRI. Kehadirannya di sana atas perintah dari mayjend Soeharto kepada Kolonel Sarwo Edhie Wibowo untuk merebut kembali stasiun RRI yang saat itu dikuasai oleh pasukan G30S/PKI. Sososk Sarwo Edhie diperankan oleh Didi Sadikin yang saat itu memiliki jabatan sebagai kapten Koppasandha tau sekarang dikenal dengan Kopassus. 

4. Pemeran Johana Sunarti
Tokoh wanita tegar istri dari seorang Jenderal Nasution ini dengan gagah beraninya menghadapi pasukan Tjakrabirawa. Dengan keberanian dan ketegarannya dia mengendong putrinya Ade Irma yang saat itu telah dipenuhi dengan darah akibat tembakan pasukan Tjakrabirawa. Dia dalah Johana Sunarti istri dari jenderal besar AH Nasution. Peran tersebut dimainkan oleh Ade Irawan yang memang sedari dulu sampai sekarang dikenal sebagai pemain film berkelas di Indonesia. 

5. Pemeran Ade Irma Suryani Nasution
Dia adalah putri bungsu Jenderal Nasution yang meruakaan korban termuda dari kasus G30S/PKI ini. Dia tewas oleh pasukan Tjakrabirawa yang datang ke kediaman Nasution. Tokoh tersebut diperankan oleh Henneke Adinda Tumbuan yang merupakan anak dari Rima Melati dan Frans Tumbuan yang dineal sebagai artis paapn atas di Indonesia. 

Itulah tokoh-tokoh pemaian dalam film G30S/PKI. Walaupun dari latar belakang yang berbeda mereka mampu berkating dengan baik, menjiwai dengan peran yang telah ditentukannya. Semoag dengan kehadiran film ini bisa mengingatkan kembali akan sejarah kelam masa lalu dan memetika hikmah untuk melangkah ke masa depan. 

Sumber : Historia.id (20/9/2017)

Bandung Creative Hub: Tempat Nongkrong Anak Bandung Zaman Now!

Akhir 2017 kemarin, saya menyempatkan dir untuk mengunjungi salah satu tempat fenomenal di kota Bandung. Tempat tersebut bernama “Bandung C...