Monday, January 2, 2017

Tentang Sebuah Rezeki Selepas Kehilangan Pekerjaan




Pada tanggal 31 Desember 2015 silam, adalah hari terakhir saya bekerja. Saya berhenti bukan karena mengundurkan diri tetapi memang diberhentikan karena lembga yang saya tempati bekerja sedang mengubah manajemennya. Karena hal itulah sekitar 30 orang termasuk saya harus berhenti dari pekerjaan tersebut. 

Saya tidak menyangka akan diberhentikan secepat itu karena pada mulanya saya akan berhenti setelah kontrak saya habis sekitar bulan April 2016. Bingung menerpa diri karena saya bingung harus beekrja apa setelah itu. Bingung karena tabungan yang saya miliki belum terlalu cukup juga jika harus berwirausaha. 


Pada hari terakhir tersebut, seluruh karyawan dikumpulkan terlihat raut muka sedih dan berlinang air mata dari pemimpin kami. Beliau pribadi dengan terpaksa harus “merumahkan” kami. Namun, dari perkataanya tersebut ada sebuah nasehat yang meyakinkan diri bahwasanya saya dan teman-teman saya akan mendapatkan rezeki yang lebih dari sekarang. Pengganti lebih baik yang telah disiapkan oleh Allah Swt. Penggalan nasehatnya dikutip dari perkataan Ibnu Qayyim sebagai berikut:

 “Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah -dengan hikmahNya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmatNya- membukan jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.

Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari SATU JALAN, yaitu pusar. Lalu ketika bayi itu keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki yang sebelumnya, Allah membuka untuknya DUA JALAN REZEKI yang lain [yakni dua puting susu ibunya], dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.

Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka EMPAT JALAN REZEKI lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman yang berasal dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.

Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah SWT membuka baginya. Jika dia hamba yang beruntung- DELAPAN JALAN REZEKI, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.

Perkataan Ibnu Qayyim yang disampaikan oleh pemimpin saya kala itu, seperti menjawab akan kekhawatiran akan hari esok. Maka, tak ada pilihan lain selain membuang rasa cemas akan sebuah rezeki yang akan datang nanti. 

Setelah mendengar nasehatnya, saya pun manta menjalani kehidupan esok hari tentunya dengan sebuah perencanaan yang matang untuk tahun berikutnya. Maka ada sebuah jalan yang saya anggap itu adalah langkah pertama saya untuk mendapatkan rezeki yaitu menjadi seorang penulis. Saya pun aktif belajar kembali lewat kelas menulis online. 

Tak hanya di situ pekerjaan yang berhubungan dengan tulisan pun saya dapatkan, sampai akhirnya sampai akhirnya saya menemukan sebuah agency yang memerlukan seorang penulis untuk mengisi blognya. Beberapa bulan kemudian rezeki itu datang kembali lewat kabar dari seorang teman bahwasanya dinas pendidikan provinsi Jabar sedang memerlukan seorang penulis untuk website literasi. 

Akhirnya saya kembali ke dunia penulisan. Mengerjakan impian yang telah lama hilang. Hanya dengan hitungan bulan. Teman-teman saya mengenal sebagai penulis. Tetapi bukan itu sebenarnya keinginan saya. Bukan untuk dikenal tetapi saya percaya selama kita bernafas rezeki akan selalu hadir untuk kita apapun bentuknya asal tak pernah menyerah. 

Jika hari ini ada yag mengalami hal yang sama dengan kejadian saya terdahulu. Jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan atau bertindak. Tenangkan pikiran, gali potensi, ingat-ingat kembali apa yang kita bisa, cintai dan ingin lakukan, serta lakukanlah dengan sabar dan sungguh-sungguh. Semoga berhasil.





No comments:

Post a Comment

Bandung Creative Hub: Tempat Nongkrong Anak Bandung Zaman Now!

Akhir 2017 kemarin, saya menyempatkan dir untuk mengunjungi salah satu tempat fenomenal di kota Bandung. Tempat tersebut bernama “Bandung C...